Jumat, 14 Januari 2011

OKNUM BRIMOB ANIAYA WARGA

 PALOPO POS

  Makale- Tindakan tak terpuji diduga dilakukan salah seorang oknum aparat petugas Brimob Baebunta, Briptu Samsul, terhadap Andarias Panggalo, warga Bittuang, Selasa malam, 11 Januari 2011 lalu. Korban mengaku dianiaya oknSamsul yang notabene pengayom masyarakat, justru bertindak di luar aturan hukum alias main hakim sendiri.
Kasus ini setidaknya menjadi preseden buruk bagi korps Brimob sebagai salah satu unit di Kepolisian.
Tanpa sebab, dia (Samsul, red) menganiaya Andarias. Lokasi kejadian berlangsung di Kelurahan Bittuang, Kecamatan Bittuang.
Dengan nada kecewa, korban sangat menyesalkan perbuatan pelaku yang cenderung membabi-buta. "Saya tidak tahu persoalan, tapi kenapa dia yang seharusnya menjadi contoh, malah main pukul seperti itu, bahkan mengeroyok saya," sesal Andarias.
Peristiwa ini bermula ketika oknum Brimob, Samsul menghadiri pesta pernikahan Saiful yang tak lain adalah adik pelaku. Kebetulan Saiful menikah dengan Anita yang juga adik ipar Andarias.
Memang, sebelum itu Andarias sempat cekcok mulut dengan Asni, istrinya sendiri. Namun, Andarias tidak terima jika pertengkaran itu dijadikan alasan sehingga dirinya menjadi sasaran bulan-bulanan penganiayaan yang dilakukan oknum petugas Brimob Baebunta, Samsul.
"Adik ipar saya bernama Anita dinikahi Saiful adik pelaku. Samsul menghadiri pesta pernikahan adiknya di Bittuang pada Selasa malam
lalu, saya tidak terima jika alasan pertengkaran di rumah mertua saya sebagai penyebab pemukulan ini, sebab yang bertengkar saya sendiri dengan istri saya, orang lain tidak perlu ikut campur apalagi sampai melakukan perbuatan sekasar itu," jelas Andarias.
Singkat cerita, sepulang dari pesta pernikahan, Selasa malam, kira-kira pukul 23.00 Wita, di tengah jalan tiba-tiba ia dicegat Samsul bersama dengan rekan-rekannya.
"Mereka langsung mengeroyok saya beramai-ramai, anehnya oknum tersebut bukannya melerai malah justru ikut serta menganiaya saya yang hanya seorang diri," cetusnya.
Secara pribadi, Andarias mengaku tidak memiliki masalah dengan Samsul. Hanya saja, sebelum penganiayaan yang menimpa dirinya terjadi, ia dan istrinya terlibat pertengkaran mulut di rumah mertua Andarias. Akan tetapi, lanjut Andarias, pertengkaran itu tidak bisa dijadikan dasar untuk melakukan penganiayaan. "Ini urusan rumah tangga saya, kalaupun ingin melerai tidak bisa dengan cara seperti itu," tukasnya.
Atas kejadian yang menimpanya itu, Andarias Panggalo, memilih melapor ke Polres Tana Toraja. "Saya sangat keberatan dengan pengeroyokan yang dilakukan Samsul Cs. Bagaimanapun juga, hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Meskipun dia seorang aparat, bukan berarti pelaku kebal hukum. Saya minta kepada Kapolres Tana Toraja memproses oknum petugas brimob itu sesuai ketentuan hukum dan aturan disiplin Kepolisian yang berlaku. Setahu saya, polisi adalah pengayom dan pelindung masyarakat. Bukannya memberi contoh yang tidak baik," keluh Andarias didampingi kerabatnya, Nataniel. (kim/abk)

2 komentar: